Detail Cantuman Kembali

XML

Analisis Harga Pokok Produksi dengan Metode Activity Based Costing pada Roti In di Surabaya


Dasar suatu usaha didirikan adalah untuk memperoleh keuntungan atau laba. Dan di suatu perusahaan harus bisa lebih baik dalam menentukan harga pokok produksi agar kita bisa mendapatkan laba yang akurat. Peneliti bertujuan untuk mengetahui bahwa penerapan metode activity based costing ini dapat menentukan harga pokok produksi yang akurat sebagai alat pengukuran kinerja melalui studi kasus pada PT Sumber Inti Rasa di Surabaya. PT Sumber Inti Rasa ini merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang roti dan kue. Biasanya PT Sumber Inti Rasa ini dikenal dengan ROTI IN atau ROTI IN TJWAN BO. Roti In belum menerapkan metode ini untuk kinerja di perusahaannya, sehingga sempat mengalami penurunan dalam penjualannya di tahun 2020 dan karena juga adanya pandemi virus corona di tahun ini. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis harga pokok produksi dengan metode activity based costing, agar mendapatkan perhitungan harga pokok per unit yang lebih akurat dan terperinci, sehingga memudahkan penjual untuk menentukan harga jual per unitnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi perhitungan harga pokok produksi perusahaannya kurang tepat karena menggunakan metode variable costing, sehingga perlu diperbaiki, dan menerapkan perhitungan metode activity based costing sebagai metode yang efektif dan efisien bagi perusahaan. Dengan menggunakan metode activity based costing pada perhitungan harga pokok produksi, maka ROTI IN Surabaya dapat menentukan harga yang lebih kompetitif dari kompetitor lainnya. Dengan menggunakan metode Activity Based Costing untuk harga pokok produksi roti isi sosis sebesar Rp. 3.266,8 , sedangkan menggunakan metode Konvensional sebesar Rp. 4.228,9. Perhitungan metode Activity Based Costing mendapatkan laba sebesar Rp. 962,1 daripada menggunakan metode Konvensional. Untuk harga pokok produksi roti isi keju menggunakan metode Activity Based Costing sebesar Rp.3.924,1 sedangkan menggunakan metode Konvensional sebesar Rp. 4.228,9. Perhitungan metode Activity Based Costing mendapatkan laba sebesar Rp. 304,8 , daripada menggunakan metode Konvensional. Dan yang terakhir, untuk harga pokok produksi roti isi kismis menggunakan metode Activity Based Costing sebesar Rp. 3.978,7 , sedangkan menggunakan metode Konvensional sebesar Rp. 4.228,9. Perhitungan metode Activity Based Costing mendapatkan laba sebesar Rp. 250,2 dari metode Konvensional.
SK.AK Sam 293 2021
SK.AK Sam 293 2021
Text
Indonesia
Universitas Widya Kartika
2021
Surabaya
LOADING LIST...
LOADING LIST...