Detail Cantuman Kembali

XML

Perencanaan dan Perancangan Spasial Kawasan Tepi Sungai Kalimas di Surabaya. Studi Kasus: Koridor Kalimas Ruas Jembatan Jagalan – Ruas Jembatan Ambengan


Surabaya memiliki sungai Kalimas yang berperanan penting dalam perkembangan kotanya. Perubahan terjadi seiring perkembangan kota yang tidak lagi berpusat pada sungainya. Salah satu Ruas di Koridor Sungai Kalimas yaitu Ruas Jembatan Jagalan-Ambengan merupakan Koridor Kalimas memiliki kepadatan tinggi dan berkembang sebagai kawasan perdagangan. Identifikasi visual kawasan dan FGD yang dilakukan dalam penelitian ini menemukan bahwa kepadatan di koridor ini berpola sungai sebagai void, menjadi orientasi dari bangunan sebagai solid dan diantaranya ada jalan sebagai linked. Pengembangan koridor dilakukan dengan memanfaatkan Void, sebagai elemen spasial kawasan bertujuan mengoptimalkan peran penataan spasial kawasan untuk pengembangan kawasan ke arah yang positif. Metode penelitian dilakukan melalui tiga tahapan utama, yaitu: 1) Analisis Kawasan dengan pembagian segmen melalui teori prinsip pengembangan kawasan tepi air; 2) Penggalian potensi kawasan dalam FGD, SWOT dan teori perancangan kota; 3) Interpretasi dan rekomendasi perencanaan dan perancangan spasial kawasan tepi sungai. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Hasil analisis menunjukkan segmen 1 sisi timur koridor Kalimas ruas Jembatan Jagalan – Jembatan Peneleh terpilih karena memiliki nilai positif terbanyak. Konsep penataan kawasan yang direkomendasikan adalah menata sekaligus mendesain kawasan dengan teori roger trancik. Konsep Makro kawasan menata dan mewujudkan kawasan permukiman spasial tepi air kota Surabaya sebagai kawasan wisata dan pusat perdagangan jasa yang berkarakter sosial budaya dan berkelanjutan serta berkonsep urban farming.
SK.ARS Ban 21 2016
SK.ARS Ban 21 2016
Text
Indonesia
Universitas Widya Kartika
2016
Surabaya
LOADING LIST...
LOADING LIST...