Detail Cantuman Kembali

XML

Faktor Faktor Psikologi Konsumen yang Menghambat Konsumen dalam Memilih BPJS di Situbondo


ABSTRAK

Pada era ini banyaknya kesulitan masyarakat dalam menangani biaya kesehatan yang mahal termasuk rumah sakit, dokter dan obat – obatan. Namun sekarang pemerintah telah berupaya mengurangi kesulitan tersebut dengan mengeluarkan bantuan berupa BPJS bagi rakyat menengah kebawah. BPJS Kesehatan adalah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang dibentuk pemerintah untuk memberikan Jaminan Kesehatan untuk Masyarakat. BPJS merupakan lembaga yang dibentuk melalui Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 dan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011. Dengan adanya Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS bertujuan untuk memberikan perlindungan kesehatan agar setiap peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan.
Tapi yang penulis lihat disekitar bahwa kebanyakan masyarakat enggan menjadi konsumen BPJS Itu dikarenakan pelayanan BPJS masih banyak kelemahan dan tidak sebaik asuransi kesehatan meskipun iurannya murah, karena adanya metode berjenjang, antri untuk segala macam dari antri mendaftar, antri berobat, hingga antri mendapat rujukan dan diskriminasi antara fasilitas yang dipakai kelas 1 dan kelas 3. Dan banyak juga respon dari masyarakat pemakai BPJS yang tidak puas atau kecewa dengan program BPJS tersebut.
Penulis memakai 5 faktor psikologi menurut Kotler dan Amstrong (2008:159) sebagai faktor yang akan diteliti dan memakai 100 orang responden sebagai sampel di Situbondo. Analisa faktor digunakan sebagai metode analisis data, dan diperoleh KMO sebesar 0.763 yang artinya penelitian ini telah cukup untuk difaktorkan. Dan hasilnya dalam 5 faktor ditemukan 4 faktor yang signifikan yaitu : persepsi, sikap, motivasi dan sosial , juga 1 faktor yang tidak signifikan yaitu keyakinan.
SK.EKO Kun 239 2016
SK.EKO Kun 239 2016
Text
Indonesia
Universitas Widya Kartika
2016
Surabaya
xiii-93 hal.; 29 cm.
LOADING LIST...
LOADING LIST...