Detail Cantuman Kembali

XML

Analisis rasio dan Common Size untuk menilai kinerja keuangan Asahi Jaya Swalayan di Merauke


ABSTRAK

Kemajuan teknologi di bidang usaha sedang menghadapi berbagai tantangan baru. Kemajuan teknologi di Indonesia sudah mulai maju dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan persaingan yang semakin ketat. Keadaan ini membuat banyak perusahaan yang berusaha mengelola dan mempertahankan perusahaannya dan berusaha mencari cara untuk berkembang. Maka perlu peran analisis laporan keuangan sebagai alat penilaian kinerja keuangan perusahaan. Pada penelitian ini penulis mengukur kinerja keuangan ASAHI JAYA SWALAYAN dengan menggunakan analisis rasio dan common size. Pengukuran kinerja keuangan ini dengan membandingkan kinerja keuangan ASAHI JAYA SWALAYAN selama lima tahun, yaitu dari tahun 2003-2007. Dengan hasil pengukuran kinerja keuangan perusahaan selama lima tahun tersebut dapat diketahui kecenderungan kinerja keuangan perusahaan. Teknik analisis data yang dilakukan di antara pos-pos yang terseleksi dari data laporan keuangan yaitu dengan rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio leverage, dan rasio profitabilitas serta pada pos-pos neraca yang dikategorikan menjadi dua, yaitu aktiva dan pasiva dengan membagi saldo kas dengan total aktiva dan masing-masing kategori ini dinyatakan sebesar 100%. Sedangkan analisis data pada pos-pos perhitungan laba rugi, yaitu dengan membagi saldo beban pokok penjualan dengan total penghasilan dan dinyatakan dalam prosentase per-komponen atas dasar total penghasilan (total penghasilan dinyatakan sebesar 100%), serta melakukan interprestasi terhadap hasil penelitian analisis rasio dan common size dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2007. Berdasarkan langkah-langkah teknik analisis data yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan pada ASAHI JAYA SWALAYAN selama tahun 2003-2007 memiliki kinerja cukup bagus yaitu berkurangnya kewajiban lancar dari tahun 2003-2007 ini mengalami penurunan secara signifikan menandakan bahwa perusahaan tidak lagi tergantung dalam membiayai usahanya dengan menggunakan kewajiban lancar dan pada laporan laba rugi perusahaan cukup bagus itu di lihat dari naiknya jumlah penjualan bersih dari tahun ke tahun dan jumlah beban yang semakin kecil serta beban usaha yang juga tidak terlalu tinggi sehingga laba bersih juga mengalami kenaikan meskipun pada tahun 2005 mengalami penurunan, akan tetapi pada tahun 2006 meningkat terus sampai tahun 2007. Dari kesimpulan yang ada, maka penulis menyarankan agar perusahaan dapat mengefisiensi beban yang ada sehingga menaikkan laba bersih.

2008
Sk. Ak Ang 166 2008
Sk. Ak Ang 166 2008
Text
Indonesia
Universitas Widya Kartika
2008
Surabaya
xii, 81 hal.; 29 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...