Detail Cantuman Kembali

XML

Penerapan biaya standar dalam pengendalian biaya produksi pada PT. Tri Manggolo Dento Surabaya


ABSTRAK

Penelitian ini ditujukan pada PT. Trimanggolo Dento Surabaya yang bergerak dibidang perusahaan kopi bubuk. Tujuan umum perusahaan adalah membuat suatu produk atau jasa dengan biaya yang serendah-rendahnya dan mendapatkan keuntungan keuntungan maksimal. Apabila menginginkan keuntungan yang maksimal untuk tujuan tersebut, disamping diupayakan dengan meningkatkan penjualan juga dengan mengadakan penekanan terhadap biaya produksi perusahaan atau diusahakan untuk mencapai tingkat efisiensi biaya produksi.
PT. Tri Manggolo Dento, Surabaya selama ini belum menggunakan biaya standar untuk pengendalian biaya produksi dan hanya berdasarkan pengeluaran biaya produksi periode lalu, sehingga perusahaan tidak dapat mengetahui dan menganalisa apakah biaya produksi yang dikeluarkan efisien atau tidak. Perusahaan ini bergerak dibidang memproduksi kopi bubuk,contoh dari produksi kopi adalah kopi raden, kopi surya, dan kopi gelatik.
Dasar yang digunakan untuk mengadakan perhitungan dalam usaha mengetahui tingkat efisiensi dari masing-masing jenis biaya produksi berdasarkan pada kapasitas produksi normal. Oleh karena pada kapasitas normal perusahaan telah memperhitungkan semua kepentingan dalam kegiatan operasional perusahaan, baik dalam jangka panjang maupun dalam jangka pendek, yang kesemuanya didasarkan pula pada data perusahaan yang telah terjadi pada tahun yang lalu.
Langkah yang ditempuh dalam mencapai tingkat efisiensi adalah melakukan pengendalian dengan membandingkan jumlah pemakaian biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik sesungguhnya dengan jumlah pemakaian biaya menurut standar yang telah ditetapkan.
Setelah dilakukan perhitungan maka perbandingan analisis penyimpangan ( selisih ) biaya produksi pada tahun 2004 adalah selisih harga bahan baku, sedangkan penyimpangan ( selisih ) biaya produksi tahun 2005 adalah selisih harga bahan baku, selisih tarif upah langsung, dan selisih kapasitas. Dari perbandingan diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa analisis penyimpangan (selisih) tahun 2004 lebih kecil dibandingkan dengan analisis penyimpangan (selisih) tahun 2005 karena adanya selisih harga bahan baku yang disebabkan oleh kenaikkan harga bahan baku kontrak dan jangka waktu pembelian yang tidak menguntungkan, selisih tarif upah langsung tidak sesuai dengan tarif yang telah ditentukan dan terdapatnya selisih kapasitas normal yang menganggur atau tidak dipakai.

2008
Sk. Ak Set 157 2008
Sk. Ak Set 157 2008
Text
Indonesia
Universitas Widya Kartika
2008
Surabaya
xi, 95 hal.; 29 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...