Detail Cantuman Kembali

XML

Analisis Activity Based Costing System dalam perencanaan laba pada PT. “X” di Surabaya


ABSTRAK

Perkembangan perekonomian di Indonesia dewasa ini cukup pesat sejalan dengan pertambahan penduduk dan kemajuan di bidang pendidikan dan tekonologi. Agar dapat bersaing dengan baik, suatu perusahaan harus dapat menentukan sistem perhitungan biaya produksi yang akurat sehingga dapat digunakan untuk menghasilkan keputusan yang akurat pula. Adapun tujuan dari
penelitian ini adalah untuk analisis Activity Based Costing System dalam perencanaan laba pada PT.X di Surabaya..
PT.X merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi berbagai jenis dan ukuran kertas seperti Duplex board, Art Paper dan Kraft Liner. Perusahaan kertas ini menggunakan metode Full cost dengan pendekatan variable costing dalam menghitung besarnya konsumsi biaya produksinya dan hal ini dirasa kurang akurat sehingga penulis mencoba analisis Activity Based Costing System dalam perencanaan laba pada PT.X untuk penentuan biaya produksi yang lebih akurat dengan menggunakan kedua metode tersebut.
Pada Activity Based Costing System, besarnya biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung tidak mengalami perubahan, hanya biaya overhead pabrik saja yang berubah bila dibandingkan dengan menggunakan metode Full cost dengan pendekatan variable costing yang telah diterapkan oleh perusahaan. Hal ini dikarenakan adanya ditorsi biaya pada biaya overhead
pabriknya. Pada jenis kertas Duplex board pembebanan biaya produksi per unit dengan menggunakan metode Full cost dengan pendekatan variable costing terlalu tinggi Rp 79, Art paper lebih rendah Rp 45, sedangkan Kraft Liner lebih rendah Rp 46.
Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa metode Full cost dengan pendekatan variable costing yang selama ini digunakan oleh perusahaan menghasilkan cost product yang kurang layak karena pembebanan biaya overheadnya menggunakan dasar yang tidak tepat. Sedangkan bila menggunakan Activity Based Costing System penetuan besarnya biaya produksi dapat dilakukan dengan lebih akurat karena pembebanan biaya overheadnya didasarkan pada besarnya konsumsi tiap aktivitas. Sehingga perusahaan dapat membuat Perencanaan laba dengan informasi yang akurat.

2008
Sk. Ak 144 2008
Sk. Ak 144 2008
Text
Indonesia
Universitas Widya Kartika
2008
Surabaya
xiii, 88 hal.; 29 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...