Detail Cantuman Kembali

XML

Akuntansi pertanggunjawaban untuk pengendalian biaya konversi pada weaving department PT “X” di Salatiga


ABSTRAK

Pertumbuhan dan persaingan dunia bisnis dewasa ini mengharuskan perusahaan untuk memandang jauh ke depan guna mengantisipasi berbagai kemungkinan yang dapat mempengaruhi perkembangan perusahaannya. Oleh karena itu seiring dengan meningkatnya intensitas persaingan dalam dunia usaha saat ini, mendorong perusahaan untuk lebih meningkatkan keberadaannya, sehingga dapat terus bersaing dalam dunia usaha. Dalam keadaan ini, perusahaan dituntut untuk bekerja lebih efektif dan efisien dalam melaksanakan dan mencapai tujuannya.
Pada perusahaan yang berskala kecil dengan sedikit aktivitas yang sederhana, pada umumnya perusahaan dapat mengendalikan semua aktivitas dan permasalahan yang dihadapinya. Namun dengan berkembangnya perusahaan, maka pimpinan tidak mungkin mengendalikan semua kegiatan yang berhubungan dengan perusahaan tersebut dalam jangka pendek dan jangka panjang. Oleh karena itu diperlukan sistem pendelegasian tugas dan wewenang kepada bawahan disertai dengan pertanggungjawaban penerima wewenang kepada pemberi wewenang sebagai atasannya, yang dewasa ini kita kenal dengan sistem akuntansi pertanggungjawaban.
PT “X” adalah sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang tekstil dan mempunyai beberapa departemen produksi, salah satu diantaranya adalah Weaving Department (departemen pertenunan).
Pada penyelenggaraan proyek, Weaving Department tidak menyusun laporan pertanggungjawaban dalam sistem akuntansi pertanggungjawaban yang digunakan sebagai alat pengendalian biaya sekaligus sebagai upaya penilaian prestasi kerja.
Dalam hal ini, Weaving Department hanya membuat anggaran biaya beserta laporan realisasi biaya tanpa membedakan biaya berdasarkan atas keterkendaliannya. Hal ini menyebabkan pimpinan tidak dapat melakukan pengendalian atas biaya-biaya yang dikeluarkan oleh masing-masing pusat pertanggungjawaban.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Weaving Department hendaknya menyusun suatu laporan pertnaggungjawaban dalam sistem aknutansi pertanggungjawaban yang digunakan sebagai alat pengendalian biaya, sekaligus sebagai upaya penilaian prestasi kerja, sehingga pimpinan memiliki gambaran tentang tingkat pertanggungjawaban masing-masing bagian, dan dapat melakukan pengendalian atas biaya-biaya yang dikeluarkan oleh masing-masing pusat pertanggungjawaban.

2008
Sk. Ak Wij 130 2008
Sk. Ak Wij 130 2008
Text
Indonesia
Universitas Widya Kartika
2008
Surabaya
x, 152 hal.; 29 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...