Detail Cantuman Kembali

XML

Analisis kinerja keuangan pada perusahaan go public yang bergerak dalam bidang usaha telekomunikasi


ABSTRAK
Bidang usaha telekomunikasi di Indonesia terus menerus mengalami perkembangan sejak periode orde lama sampai dengan era reformasi. Usaha telekomunikasi pada awalnya dikuasai oleh Negara karena merupakan bidang usaha yang menyangkut harkat hidup orang banyak, namun seiring berjalannya jaman hal ini mengalami perubahan dimana pemerintah tidak lagi memonopoli bidang usaha telekomunikasi di Indonesia.
Berubahnya kebijakan pemerintah atas bidang usaha telekomunikasi menyebabkan masuknya beberapa perusahaan seperti PT Bakrie Telekom Tbk, PT Mobile 8 Tbk, PT Indosat Tbk, dan PT XL Axiata Tbk ke dalam persaingan dalam bidang usaha telekomunikasi.
Penilaian atas kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan rasio keuangan bisa menjadi tolak ukur atas kondisi perusahaan karena akan terlihat beberapa aspek vital perusahaan seperti tingkat likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, aktivitas maupun investasi yang bisa menjadi pertimbangan bagi pemilik perusahaan, manajemen maupun pihak luar yang ingin menginvestasikan dana ke dalam perusahaan.
Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui bagaimana analisis kinerja keuangan dapat menjelaskan mengenai perkembangan perusahaan telekomunikasi yang sudah Go Public di BEI. Secara umum, berdasarkan hasil analisis rasio terhadap kinerja keuangan pada perusahaan telekomunikasi yang go public di BEI pada periode 2007 – 2010 menunjukkan penurunan secara terus menerus dengan pengecualian pada PT XL Axiata Tbk yang mengalami kenaikan secara umum.
Kondisi likuiditas secara umum berada pada posisi yang buruk karena memiliki angka likuiditas di bawah 100%, tingkat solvabilitas pada perusahaan telekomunikasi kurang bagus karena terlalu tergantung pada hutang dalam menjalan kegiatan operasinya, profitabilitas terus mengalami penurunan pada periode 2007 – 2010 dengan pengecualian pada PT XL Axiata Tbk yang mengalami kenaikan pada profitabilitas, aktivitas berada pada posisi buruk karena kurangnya working capital akibat kurang tingkat likuiditas pada perusahaan telekomunikasi, sedangkan tingkat investasi pada perusahaan telekomunikasi terus menerus mengalami penurunan pada tingkat EPS dengan pengecualian PT XL Axiata Tbk.

2012
Sk. Eko Put 50 2012
Sk. Eko Put 50 2012
Text
Indonesia
Universitas Widya Kartika
2012
Surabaya
xii, 220 hal. 29 cm.
LOADING LIST...
LOADING LIST...